Musolla Darurrohman, Jabon Mekar, parung
“Tak disangka, depannya banyak wanita PSK, tetapi di dalamnya masih banyak orang-orang yang rajin ke masjid” kata seorang warga Jabon Mekar, Parung. Warga Jabon Mekar tentunya patut bersyukur karena disekitar RW 03 Jabon terdapat tempat ibadah yang dapat dimanfaat untuk melaksanakan kewajiban dan sunnah-sunnah sebagai umat Islam. Mari melusuri satu persatu tempat ibadah tersebut.
Sebelum masuk Jalan Balai Desa, jalan saja sekitar beberapa meter (jika dari Parung), disana terdapat Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Masjidnya biasa digunakan untuk shalat jumat bersama warga sekitar. Masjidnya agak luas, disekitarnya banyak pepohonan yang rindang membuat suasana menjadi sejuk walau dalam suasana di siang bolong.
Setelah Masjid Pesantren Darul Muttaqin, beberapa meter lagi ada masjid yang “dihidupkan” oleh Jamaah Tabligh. Karena tempatnya dipinggir jalan raya, membuat ibadah jadi agak kurang khusyu. Tempat wudhunya nyaman, ada banyak keran yang bisa digunakan untuk berwudhu dan tempat parkir motor diberi atap sehingga motor tidak terkena panas matahari.
Balik lagi ke Jl. Balai Desa. Beberapa meter sebelum gerbang Utama Perumahan Vila Gading Permai, ada musholla di sebelah kiri. Namun saya tak pantas menjelaskannya, karena belum pernah mampir ke musholla yang berada di RT 01/ 03 itu.
Setelah Gerbang Utama Vila Gading Permai, beberapa meter setelahnya kita akan berada di depan Warung Ucok RT. 01/ 03 di sebelah kanan. Tepat di depan warung ucok ada Musholla al-Hambra. Tempatnya agak masuk ke dalam, jadi jika tidak pelan-pelan jalannya, nyaris tak ketahuan mushollanya. Tempat wudhu dan toiletnya agak kurang nyaman. Tempat wudhunya selalu kotor lantainya karena banyak yang memakai alas kaki ke tempat wudhu. Toiletnya tak memiliki pintu, untuk menutupnya disediakan selembar papan yang agak transparan. Nama Imam Rawatibnya Pak Haris, usianya sudah kepala tujuh tapi masih punya badan yang segar. Beliau rajin jalan pagi, hampir setiap hari.
Sebelum Gerbang Kedua Vila Gading Permai ada gang kecil di sebelah kanan yang menuju RT 02/ 03. Disana ada musholla, namun saya juga tak patas menceritakannya karena belum pernah mampir.
Setelah Gerbang Kedua, beberapa meter setelahnya ada Musholla Darurrahman. Imam rawatibnya Ustads Zainudin, biasa dipanggil ustadz Enjai. bacaannya merdu, bisa membuat hati terenyuh. Ustadz Enjai kelahiran th ’79, masih muda. Tempat wudhu dan tolietnya agak terawat. Ustadz Enjai jualan sayuran di pasar Parung, berangkatnya jam 10 malam dan pulang sebelum zuhur, otomatis shubuh belaiau tak ada di musolla. Makanya saya agak kecewa karena jarang didirikan shalat shubuh, karena jarang ada Imam dan jamaahnya.
Sekitar 15 menit setelah Musolla Darurahman jika berjalan kaki, maka kita akan menemukan Masjid Jami’ Al-Aqsha. Masjid yang digunakan warga untuk shalat Jumat. Imam Rawatibnya Ustadz Mukhlis. Bacaan Qurannya tak kalah dengan Ustadz Enjai, merdu, membuat hati ingin berlama-lama mendengar bacaan Qur’annya. Tempat wudhu dan toiletnya terawat. Letaknya tepat di belakang SD Iwul 02 atau belakang balai Desa.
Sumber : http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/09/03/menelusuri-masjid-di-sekitar-rw-03-jabon-mekar-parung-490541.html
No comments:
Post a Comment