by: harja saputra & fikri habsyi (2002)
Sumber : http://harjasaputra.wordpress.com/2007/04/03/faktor-faktor-penyebab-prostitusi-sebuah-penelitian-di-warung-remang-remang-desa-pondok-udik-parung-bogor-1/
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan masyarakat, di manapun berada, selalu terdapat penyimpangan-penyimpangan sosial yang dilakukan oleh anggotanya, baik yang dilakukan secara sengaja maupun terpaksa. Fenomena tersebut tidak dapat dihindari dalam sebuah masyarakat. Interaksi sosial yang terjadi di antara anggota masyarakat terkadang menimbulkan gesekan-gesekan yang tidak jarang menimbulkan penyimpangan norma yang berlaku pada masyarakat tersebut (Soekanto, 1989:79).
Seperti
diketahui, bahwa interaksi manusia tidak saja berwujud interaksi dengan
sesamanya tetapi juga interaksi dengan lingkungan. Dalam wujud yang
luas, interaksi dengan lingkungan bisa berbentuk interaksi anggota
masyarakat dengan berbagai budaya, gaya hidup, dan kondisi regional yang
sedang berlaku di sebuah negara di mana masyarakat itu bernaung—bisa
berbentuk kondisi perekonomian, kondisi keamanan, kebijakan pemerintah,
dan sebagainya.
Di
antara penyimpangan sosial yang banyak terdapat di hampir seluruh
negara adalah prostitusi. Tak syak lagi, prostitusi memang sudah berumur
tua, selalu ada dalam kehidupan masyarakat sejak ribuan tahun yang
lalu. Seks dan wanita adalah dua kata kunci yang terkait dengan
prostitusi. Seks adalah kebutuhan manusia yang selalu ada dalam diri
manusia dan bisa muncul secara tiba-tiba. Seks juga bisa berarti sebuah
ungkapan rasa abstrak manusia yang cinta terhadap keindahan. Sedangkan
wanita adalah satu jenis makhluk Tuhan yang memang diciptakan sebagai
simbol keindahan. Maka fenomena yang sering terjadi di masyarakat adalah
seks selalu identik dengan wanita. Namun, celakanya lagi, yang selalu
menjadi korban dari keserakahan seks adalah juga wanita.
Dikarenakan
wanita sebagai simbol keindahan, maka setiap yang indah biasanya
menjadi target pasar yang selalu dijadikan komoditi yang mampu
menghasilkan uang. Itulah sebabnya kenapa wanita selalu ada saja yang
mengumpulkan dalam suatu tempat dan berusaha “dijual” kepada siapa saja
yang membutuhkan “jasa sesaat”nya. Lelaki, meskipun ada yang menjual
dirinya, tapi jarang ditemukan dikumpulkan dalam suatu tempat seperti
halnya wanita; atau jika ada pun, umumnya para lelaki tersebut berubah
wujud menjadi wanita agar diakui keindahannya yang dengannya mudah untuk
menentukan tarif yang dikehendakinya.
Prolog
di atas adalah hasil analisis peneliti secara umum mengenai fenomena
munculnya lokalisasi yang menjajakan jasa wanita sebagai pekerja seks.
Namun, mengenai faktor-faktor yang spesifik mengenai sebab para wanita
terjun ke dunia seks dan melakukan penyimpangan sosial, hal itu perlu
diadakan sebuah penelitian lebih lanjut dengan melibatkan mereka secara
langsung.
Lebih
jauh, sebagai asumsi dasar, dapat dikatakan bahwa kehidupan wanita
dalam dunia seks (prostitusi), bisa terjadi karena dua faktor utama
yaitu “faktor internal” dan “faktor eksternal”. Faktor internal adalah
yang datang dari individu wanita itu sendiri, yaitu yang berkenaan
dengan hasrat, rasa frustrasi, kualitas konsep diri, dan sebagainya.
Sedangkan faktor eksternal adalah sebab yang datang bukan secara
langsung dari individu wanita itu sendiri melainkan karena ada faktor
luar yang mempengaruhinya untuk melakukan hal yang demikian. Faktor
eksternal ini bisa berbentuk desakan kondisi ekonomi, pengaruh
lingkungan, kegagalan kehidupan keluarga, kegagalan percintaan, dan
sebagainya.
Faktor-faktor
penyebab prostitusi di atas masih bersifat asumsi yang membutuhkan
pembuktian secara empiris dengan mengujinya di lapangan melalui sebuah
penelitian yang dapat menghasilkan data yang valid. Dikarenakan alasan
tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut
mengenai “Analisa Faktor-faktor Penyebab Prostitusi” dengan mengambil
sampel di Desa Pondok Udik, Parung, Kabupaten Bogor.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, peneliti dapat merumuskan masalah pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan prostitusi di warung remang remang desa Pondok Udik Parung, Bogor?
- Dari sejumlah faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor manakah yang dominan menjadi penyebab maraknya prostitusi?
- Bagaimana penanganan prostitusi di desa Pondok Udik Parung, Bogor oleh masyarakat, pemerintah dan agama.
No comments:
Post a Comment